Rabu, 16 September 2009

Carrefour Ditutup pasca lebaran

Pasca Lebaran, Carrefour Palembang Tutup

Palembang:
Dipastikan, pasca lebaran, Carrefour Palembang yang menempati Palembang Square (PS) Palembang ditutup karena sewanya tidak diperpanjang.
Menyusul rencana pemutusan kontrak Carrefour yang menempati sebagian mal PS, PT Bangun Jaya Lestari Sukses (BJLS) menjamin dan akan memberikan gaji beserta tunjangan bagi karyawan Carrefour selama masa tunggu setelah pemutusan kontrak kerjasama per 30 September 2009.
”Perjanjian tersebut sebagaimana tertuang dalam surat pernyataan resmi yang disampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan DPRD Kota Palembang,” ungkap Kuasa hukum PT BJLS Suharyono, Rabu (16/9).
Sesuai permintaan Pemkot dan DPRD Kota Palembang, pihaknya menjamin semua gaji beserta tunjangan karyawan Carrefour. Ini sesuai dengan surat jaminan yang ditandatangani Direktur Utama PT BJLS Hasidunga Sinaga dan bermeterai 6.000. BJLS menjamin dan akan memberikan gaji karyawan selama tiga bulan.

Suharyono menjelaskan selama masa konflik itu, karyawan yang bersedia mengikuti jaminan kami ini juga akan diberikan pelatihan untuk ditempatkan pada perusahaan baru nantinya. Sementara bagi karyawan yang menolak, katanya dipersilakan untuk mengikuti Carrefour.
Seperti diketahui, karena dianggap terbukti melanggar perjanjian kontrak, PT BJLS selaku pemilik gedung akan mengosongkan gerai Carrefour Palembang.

Sementara Direktur Corporate Affair PT Carrefour Indonesia , Irawan D Kadarman menegaskan tindakan PT BJLS tidak relevansi sama sekali dengan duduk permasalahan yang sebenarnya.
“Kami pikir hanya bentuk permintaan simpati saja dari mereka (PT BJLS),”ulasnya.
Terkait dengan BJLS yang menyatakan Carrefour dinilai telah melanggar perjanjian sewa-menyewa karena Carrefour telah terbukti melanggara bisnis sesuai UU No.5 tahun 1999 tentang anti monopoli dan persaingan usaha dan keputusan tersebut merupakan keputusan KPPU No.2 tahun 2005, hal ini diperkuat keputusan MA No.1 tahun 2006, Kadarman, menilai juga hal itu tidak relevan
Karena sambungnya, dalam sewa-menyewa dan keputusan KPPU tidak melarang Carrefour untuk mengembangkan bisnis di seluruh Indonesia .
Pemantauan, hingga Rabu (16/9) Carrefour yang menempati lantai I dan II tampak tetap dipadati pengunjung. Para karyawan tetap melakukan aktivitas seperti biasa. ”Belum tahu Mas, yang penting kerja aja dulu. Kami menunggu saja sampai waktunya nanti,” ujar seorang karyawan yang enggan menyebutkan namanya. (sir)

Senin, 07 September 2009

Wisata Musi yang Begitu Indah






Sinar Harapan edisi Senin, 7 September 2009
http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/musi-siang-dan-malam-sama-indahnya/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=09&tx_ttnews[days]=7&cHash=52c990e9e0



Musi, Siang dan Malam Sama Indahnya

OLEH: MUHAMAD NASIR

PALEMBANG – Sungai Musi dikenal dengan keidahannya. Bukan hanya pada siang hari, tetapi pemandangan malam hari pun memberikan kesan tersendiri. Areal wisata alam ini memang belum digarap serius, tetapi gagasan dan realisa­sinya sudah terlihat.

Pada beberapa kawasan sedang dalam tahap penyelesaian menjadi objek wisata yang memikat, seperti kawasan 7 Ulu yang dikenal dengan kawasan rumah kapitannya. Ini akan menambah objek wisata yang telah ada seperti Benteng Kuto Besak (BKB) dengan ikon Jembatan Ampera yang melegenda. Juga Istana Sultan dan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), serta Mesjid Agung Palembang.
Kalau mau menyusuri Sungai Musi, ketika menginjakkan kaki di pelataran BKB atau tepatnya di dekat dermaga, Anda akan dihampiri sopir ketek dan perahu cepat yang menawarkan jasa keliling sungai yang memiliki panjang sekitar 750 km. Tentu saja tidak sepanjang itu perjalanan akan ditelusuri, tetapi hanya dalam tempo 2-3 jam.






Panorama sungai yang memiliki sembilan anak sungai--sehingga kawasan yang dilaluinya disebut Batanghari Sembilan--ini memang cukup mengasyikkan. Kecipak air sungai yang membelah Kota Palembang menjadi kawasan ilir dan ulu ini, suasana di buritan kapal, serta aroma yang berembus memberikan ciri tersendiri. Tatkala berada di sekitar pabrik pupuk Pusri, aroma amoniak terendus, begitu pun aroma karet saat berada di sisi pabrik karet.
“Itulah, bau duit kata orang Palembang,” jelas pemandu wisata. Untuk berkeliling menikmati wisata air Anda dapat menggunakan beragam jasa, tergantung kocek yang dimiliki. Yang berkelas dapat memilih KM Putri Kembang Dadar atau KM Segentar Alam. Kapal mewah tersebut berfasilitas AC, ruang karoke, tempat makan dan fasilitas eksklusif lainnya.





Tarifnya juga cukup sesuai, yakni Rp 70.000 per orang. Tapi kapasitas penumpangnya banyak sehingga kapal baru berangkat setelah jumlah penumpang memenuhi kuota.
Namun, bagi yang ingin menikmati Sungai Musi secara alami, dapat menggunakan jasa ketek atau perahu cepat. Harganya pun cukup murah, yakni Rp 20.000 per orang.
Anda juga bisa menyewa kedua alat transportasi tradisional itu bila tidak bersama rombongan. Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sebenarnya sudah menetapkan tarif khusus angkutan wisata sungai ini. Kalau Anda ragu, di pelataran BKB dipasang tulisan tentang tarif tersebut.
Tarif Putri Kembang Dadar yang melayani rute BKB-Ki Merogan-Musi 2-Sungai Lais-Bagus Kuning, sebesar Rp 70.000. Sementara itu, Segentar Alam BKB-Ki Merogan-Musi 2-Pulau Kemarau-Lawang Kidul Rp 50.000. Begitu juga dengan rute lain sudah ada tarifnya.
Jangan khawatir, tarif sudah termasuk pelampung dan asuransi bagi penumpang. Berdasarkan data, ada sekitar 200 jenis kapal, termasuk ketek dan bus air yang telah diberi izin untuk melayani wisatawan.
Pokoknya, kalau berwisata ke Sungai Musi jangan khawatir soal harga. Anda bisa tawar-menawar. Untuk mencarter perahu cepat, misalnya, ditawarkan harga Rp 120.000, sementara ketek Rp 150.000. Ini masih bisa ditawar.

Mengisi Perut Lapar
Menikmati Musi memang bisa dilakukan pada siang ataupun malam hari. Tapi untuk keamanan, kalau malam hari Anda disarankan menikmati kapal wisata saja, sementara kalau siang Anda bisa memilih ketek atau perahu cepat. Jika seusai menikmati nuansa sungai pe­rut Anda merasa lapar, tempat makan pun tersedia. Umum­nya di atas perahu. Menunya, dari tradisional sampai seafood atau makanan laut.
Kalau mau makan di tempat yang agak keren, ada Wa­rung Legenda ataupun River Side. Atau Anda mau yang se­derhana? Banyak rumah ma­kan di atas perahu. Oleh karena saat makan terasa ada go­yangan maka tempat ini sering disebut rumah makan goyang.
Bagi yang hobi fotografi, suasana BKB dengan latar be­la­kang Jembatan Ampera yang indah patut diabadikan tat­kala pagi ataupun senja hari.




Anda mau menikmati objek ini? Silakan berkunjung ke Palembang. Sentral menuju wisata ini memang BKB, tetapi dari mana pun Anda turun ke sungai juga tidak masalah. Hanya saja, yang lebih mudah memang melalui BKB. Di kawasan ini, angkutan kota dari berbagai jurusan melewatinya, seperti KM 5, Sekip, Bukit Besar, Plaju, Lemabang, maupun Pakjo. Tetapi kalau Anda mau dari hotel, Anda juga bisa memanggil taksi dan akan diantarkan ke lokasi pintu masuk Sungai Musi. n