Rabu, 25 Februari 2009

Pengemudi Ketek Ditemukan Meninggal




Keluarga korban histeris mengetahui kondisi serang ketek ditemukan meninggal dunia.



Serang Ketek Ditemukan Meninggal


Palembang:

Pengemudi (serang) perahu ketek atau Kapal Motor (KM) Larahati yang hilang, saat tenggelam di perairan Sungai Musi, Senin (23/2) pagi lalu, akhirnya Kamis (25/2) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa..


Korban yang hilang selama tiga hari ini diketahui bernama Kadir (29), warga Desa Pulau Borang, Dusun Sungai Batang, Kecamatan Banyuasin I.

Menurut Direktur DitPolair PoldaSumatera Selatan( Sumsel) AKBP Prasetyo melalui Kasubdit Bin Ops Polair AKP Zahrul Bawadi, korban ditemukan di selat Ajaran,Desa Umpang, Kecamatan Banyuasin, Kabupaten Banyuasin,sekitar pukul 18.30 WIB.

Lokasi ditemukannya korban berjarak sekitar 10 mil dari karamnya KM Larahati,atau tepatnya di Dermaga I tak jauh dari PT Pertamina Unit Pemasaran (UPMS) III Plaju.


“Setelah Pencarian sejak hari Senin lalu atau hilangnya korban,akhirnya tim SAR kita tadi sore (kemarin-Red)) sekitar pukul 18.30 menemukan korban yang dalam keadaan meninggal,” katanya.

“Setelah kita mendapatkan informasi dari masyarakat perairan yang menemukan korban, kita langsung bergerak dan setelah ditemukan kondisi korban sudah membusuk,”sambungnya.

Setelah berhasil dievakuasi tim SAR Polair Polda Sumsel, mayat korban langsung dibawa kekamar mayat Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) guna diautopsi lebih lanjut.

Keluarga korban yang mendapatkan informasi ditemukannya korban Kadir, Taman, pada pukul 19.00 WIB malam tadi, membenarkan bahwa mayat tersebut adalah benar keluarganya yang bernama Kadir.

“Itu memang benar(Kadir) keluarga kami, semua ciri-cirinya sama,”ucapnya singkat. Menurut penuturan Taman, sebenarnya korban (Kadir) belum terlalu biasa membawa ketek dalam menempuh perjalanan jarak jauh. Karena, sehari-hari pekerjaan korban biasa bertani. “Mungkin dia panik atau grogi, jadi tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan,” tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, KM Larahati tenggelam di perairan Sungai Musi, hari Senin lalu sekitar 08.25 WIB.

Sebanyak 7 penumpang selamat dan 1 hilang dalam musibah ini. Kapal jenis perahu ketek ini menyusuri Sungai Musi dari Desa Menten Kecamatan Rambutan,Kabupaten Banyuasin menuju Desa Pulau Borang, Dusun Sungai Batang,Kecamatan Banyuasin I. Kapal yang berangkat sekitar pukul 06.00 WIB itu diduga tenggelam karena hantaman ombak sebuah kapal motor cepat jenis Jet Foil.

Ketujuh penumpang yang selamat, yakni: Santi (16), Munawati (19), Ratna Dewi (15), Nurapni (24), Gani (32), Agus Tomi (20); dan Yudistira (18). Salah seorang korban selamat, Ratna Dewi mengungkapkan, kejadian begitu cepat.Saat itu, kebanyakan penumpang sedang tidur.

“Aku sudah terbangun saat kapal kami terkena ombak besar kapal cepat dan saat itu lambung perahu depan nyungsep masuk ke dalam air sehingga seluruh orang terlempar,” katanya. Dia bercerita, pasca terlempar dan tenggelam dirinya berupaya berenang dan mendapatkan serpihan kayu kapal dan hampir sekitar setengah jam terapung di Perairan Sungai Musi, hingga diselamatkan sebuah speedboat.

Korban lainnya, Nurapni mengaku, dirinya bersama empat orang perempuan lainnya saat tenggelam berupaya berenang hingga berhasil menemukan serpihan kapal dan terapung-apung menunggu pertolongan.“Aku dak tahu Pak saat itu karena kejadiannya cepat dan aku hanya berharap selamat saat terapung itu,”ungkapnya.

Ibu kandung korban Kadir, Mah Ida (40), tidak bisa diwawancarai karena histeris dan menjerit mengetahui anaknya belum ditemukan. “Tuhan ambil bae nyawo aku jangan anak aku,” sebutnya berkali-kali histeris. (sir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar