Rabu, 27 Oktober 2010

Pemukulan Direktur Walhi Sumsel Dilaporkan ke Mabes Polri

Palembang:

Syamsul Bahri Radjam, anggota Tim Advokasi Walhi Sumsel, menyatakan telah melaporkan kasus pemukulan Direktur Eksekutif Walhi Sumsel ke Mabes Polri.

Sebelumnya, mereka telah mensomasi Gubernur Sumsel H Alex Noerdin untuk meminta maaf atas peristiwa yang terjadi pada saat peringatan Hari Agraria beberapa waktu lalu.

Namun hingga 3 x 24 jam, belum ada respon dari pihak Gubernur Sumsel. Hingga
mengaku belum mengetahui adanya permintaan maaf gubernur tersebut. Namun, jika memang disampaikan, permintaan tersebut telah lewat waktu yang mereka tentukan.

“Sebenarnya bukan persoalan minta maaf,karena sejauh ini kami belum dapat info menyangkut permintaan maaf Gubernur. Batas waktu 3 x 24 jam yang kita tentukan sudah lewat dua hari,”ujarnya.

Karena telah lewat batas waktu, pihaknya telah melaporkan peristiwa tersebut ke Mabes Polri.

Laporan tersebut disampaikan langsung korban pemukulan, Anwar Sadat, didampingi tim advokasi Walhi, di antaranya Nazori Doak Ahmad, Syamsul Bahri Radjam, Munarman,dan Khairul-syah.

“Somasi dilakukan oleh Walhi pusat sehingga sudah masuk ranah nasional.Tim melaporkannya ke Mabes Polri,” jelasnya Rabu (27/10).

Manajer Regional Sumatera- Jawa Walhi Mukri Priatna juga menyatakan,pihaknya belum mengetahui soal permintaan maaf Gubernur. Namun, pihaknya tetap berpedoman pada proses hukum yang sedang berjalan.

”Pada prinsipnya kami memang sudah berikan somasi. Namun tak ada respons 3 x 24 jam dan lebih dua hari. Kami anggap, tindakan yang dilakukan terhadap Direktur Walhi Sumsel merupakan unsur kesengajaan,”ucapnya.

Terpisah, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin akhirnya menanggapi somasi yang disampaikan kelompok Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel belum lama ini.
Alex atas nama Pemprov Sumsel menyatakan permintaan maaf terhadap kesalahpahaman yang terjadi. Alex mengaku peristiwa pada 27 September lalu tidak disengaja. Menurut dia, peristiwa itu terjadi spontan. ”Saya baru baca (surat somasi) dan sudah ditanggapi Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Sumsel. Kami sangat sesalkan kejadian seperti itu, yang tidak dikehendaki semua pihak. Saya menghargai Walhi yang menjaga kelestarian lingkungan hidup,” ujar Alex di Hotel Aryaduta, Palembang, Rabu kepada wartawan.
Alex menambahkan, selama ini Pemprov Sumsel selalu membuka diri kepada semua pihak. (sir)
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar