Rabu, 10 November 2010
Tiang Penyangga Ampera Mulai Keropos
Bawah Jembatan Ampera kini sudah dipercantik. Selain dimanfaatkan untuk tempat bermain anak-anak, juga dipadati pedagang kaki lima. Sementara tiang penyangga menara kini sudah keropos. Aktivitas di bawah Jembatan Ampera Rabu (10/11)(foto: muhamad nasir)
Palembang, Sinar Harapan
Empat tiang penyangga menara Jembatan Ampera yang berada di bagian Ulu dan Ilir kini sudah mulai keropos.
Pemantauan di lapangan, hampir seluruh bagian tiang penyangga jembatan terlihat keropos. Bahkan, di beberapa bagian terdapat lubang yang menganga selebar 2–30 cm. Kaki-kaki penutup tiang yang menjadi lambang kebanggaan wong Palembang tersebut kini tidak lagi rapat dengan aspal dan trotoar karena sudah banyak terkelupas. Tidak hanya itu, ada juga pipa yang sudah pecah karena keropos yang berada di dalam tiang.
Jembatan Ampera memiliki dua menara. Masing-masing di bagian ulu dan ilir. Tiang menara inilah yang kini telah mulai keropos di bagian luarnya.
Kepala Satuan Kerja Nonvertikal Tertentu (SNVT) Preservasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolis Aidil Fiqri mengatakan, tiang penyangga yang keropos tersebut berada bagian luar tiang, yakni besi pelindung tiang utama.
Sementara, tiang penyangga utama kondisinya masih cukup baik. Namun, jika tidak segera diperbaiki, kerusakan di bagian luar tersebut dikhawatirkan akan merusak tiang utama. “Jika dibiarkan terus terbuka, bukan tidak mungkin tiang utama juga keropos karena terkena air dan panas. Agar tiang penyangga utama tetap dalam kondisi baik, kerusakan tersebut perlu dilakukan perbaikan dengan cepat,” ujar Aidil di Palembang Rabu (10/11). Untuk merawat tiang tersebut, dibutuhkan dana cukup besar.
Pengamat konstruksi Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang Dr Anis Saggaf mengatakan, terjadinya korosi pada pelindung tiang menara Jembatan Ampera tersebut memang tidak berbahaya. Akan tetapi, jika terus dibiarkan terbuka, akan membuat baja utama di dalamnya juga ikut mengalami korosi. Untuk itulah, pemerintah kiranya dapat segera melakukan perbaikan terhadap besi pelindung agar baja di dalamnya aman.
“Tiang utama menara Jembatan Ampera adalah baja. Baja ini sangat rentan terjadinya korosi jika terkena air hujan bercampur tanah. Untuk itulah, besi pengaman yang keropos kiranya dapat segera diperbaiki.Terlebih, yang dikhawatirkan banyak masyarakat yang membuang sampah dan air yang mengandung garam pada tiang tersebut sehingga membuat kerusakan makin cepat,” kata Pembantu Rektor (Purek) III Unsri ini. (sir)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar