Palembang:
Terjebak hampir tiga pekan di wilayah konflik Mesir, lima mahasiswa Mesir asal Provinsi Sumsel beserta keluarga tiba di Bandara Internasional SMB II Palembang, Kamis (3/2).
Seementara itu, rasa gundah masih menyelimuti Kepala Bidang (Kabid) Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Sumsel Udin Djuhan. Soalnya, sang putra yang tengah menimba ilmu di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir sempat tidak terdengar kabar beritanya. Akan tetapi, perasaan Udin beserta istri Rustina langsung lega ketika mendapat kabar bahwa Rahmad Hidayat, putranya tengah berlindung di Sekretariat Perkumpulan Masyarakat Sumsel di Mesir bersama lima rekannya sesame mahasiswa.
Mereka dalam kondisi sehat dan aman dalam perlindungan. “Memang beberapa hari kita sempat tidak bisa berhubungan baik itu melalui telepon, email maupun jaringan lainnya. Atas kondisi tersebut kita sangat khawatir. Setelah dihubungi kemarin malam, kami sangat senang. Mereka selamat dan sehat karena Dayat berlindung di Sekretariat Palembang dengan lima temannya,” ujar Rustina.
Udin Djuham mengatakan,tersendatnya saluran telekomunikasi dan jaringan internet membuat dirinya sulit melakukan komunikasi dengan Rahmad Hidayat yang sedang kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.
Kedatangan kelima keluarga asal Sumsel yang tengah menuntut ilmu di Mesin diwarnai haru bahagia. Turut menyambut kedatangan kloter I mahasiswa asal Sumsel, Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Sumsel Ade Karyana, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel Robby Kurniawan dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Yulizar Dinoto serta alumnus mahasiswa Mesir asal Sumsel di Palembang.
l
Adapun kelima mahasiswa itu yakni, Ermi Suwardi beserta anaknya Muhammad Huzaifah (8), pelajar SD Al Azhar. Selain itu Ria Helpiana Ipinna dan anaknya Dzakiy Nailul Faiz (1,10 bulan). Zainuri asal Banyuasin, mahasiswi Al Azhar dan mahasiswa S2 di Arab asal Pagaralam Evariani beserta anaknya Hurun Ain (6 bulan). Serta Solhani yang sedang hamil 6 bulan. Mereka didampingi pemandu dari tim evakuasi Abul Khoir.
Masih 149 orang
Koordinator evakuasi yang juga alumnus mahasiswa Mesir H A Sholeh Sagni mengatakan, jumlah mahasiswa asal Sumsel yang dievakuasi untuk sementara 21 orang. Tetapi hanya lima orang dan tiga orang anak para mahasiwa yang dijemput Pemprov Sumsel. Adapun 13 orang lainnya sudah dijemput keluarga dan ada yang langsung kembali ke Jakarta, Medan,Batam dan lainnya.
”Dari data yang kami milik dan laporan dari rekan-rekan di Mesir, mahasiswa Sumsel yang bermukim di Mesir lebih kurang 170 orang. Sehingga masih sekitar 149 orang lagi yang masih menunggu di evakuasi pemerintah pusat. Kami berdoa bersama mudah-mudahan dalam waktu dekat ini mereka akan tiba semua di Sumsel,” ungkap Sholeh di ruang tunggu bandara VIIP milik Pemprov Sumsel kemarin. Jika tidak ada halangan, sambung dia, hari ini kloter II mahasiswa asal Sumsel tiba di Jakarta.
”Mereka akan tiba bersama mahasiswa lainnya dari Indonesia dan warga Indonesia yang bermukim di Mesir. Kalau tidak salah yang kloter II nanti mahasiswa asal Sumsel sebanyak 46 orang, semuanya wanita,”paparnya. Lebih lanjut dia mengatakan, sebelum para mahasiswa kembali ke daerah masing-masing, terlebih dahulu diinapkan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta untuk didata. Selanjutnya baru bisa kembali ke daerah masing-masing.
”Kami sangat berterima kasih sekali dengan Gubernur Sumsel yang mau memfasilitasi kepulangan mahasiswa dan warga Sumsel yang ada di Mesir kembali ke Sumsel. Informasi yang kami dapat di lapangan, baru Provinsi Sumsel yang memfasilitasi kepulangan warganya,” ujar Sholeh yang juga alumnus Al-Azhar.
Kepala Diknas Provinsi Sumsel Ade Karyana mengatakan akan mendata lebih lanjut jumlah mahasiswa Mesir asal Sumsel yang kembali ke kampung halaman.
”Kami akan data berapa yang S 1, S 2dan S 3, termasuk siapa yang mendapat beasiswa dan yang tidak,”ungkap Ade di Bandara Internasional SMB II Palembang. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar