Kamis, 29 Oktober 2009

Rekaman KPK

Inilah Transkrip Rekaman yang Menghebohkan Itu



Sriwijaya Post - Selasa, 27 Oktober 2009 10:46 WIB
SOAL rekaman yang diduga sebagai pangkal rekayasa kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi sampai saat ini masih terus menjadi perbincangan. Pembicaraan diduga dilakukan oleh petinggi di Kejaksaan Agung, Wisnu Baroto, dan Anggodo Widjaja, adik tersangka korupsi Anggoro Widjaja.
Berikut transkrip rekaman tersebut seperti dimuat di Kompas edisi cetak, Selasa (27/10).
Wisnu ke Anggodo (23 Juli 2009:12.15)
"Bagaimana perkembangannya."
"Ya, masih tetap nambahin BAP, ini saya masih di Mabes."
"Pokoknya berkasnya ini kelihatannya dimasukkan ke tempatnya R (nama salah satu pucuk pimpinan kejaksaan), minggu ini, terus bali ke sini, terus action,"
Anggoro ke Anggodo (24 Juli 2009:12.25)
"Yo pokoke saiki berita acarane dikompliti."
"Wis gandeng karo Ritonga kok de'e."
"Janji ambek Ritonga, final gelar iku sama kejaksaan lagi, trakhir Senen."
"...Sambil ngenteni surate RI-1 thok nek?"
"Lha kon takok'o Truno, tho."
"Yo mengko bengi, ngko bengi dek'e."
Anggodo ke Wisnu (30 Juli 2009:19.13)
"Pak tadi jadi ketemu?"
"Udah, akhirnya Kosasih yang tau persis teknis di sana. Suruh dikompromikan di sana, Kosasih juga sudah ketemu Pak Susno, dia juga ketemu Pak Susno lagi si Edi. Yang penting kalo dia tidak mengaku susah kita."
"Yang saya penting, dia menyatakan waktu itu supaya membayar Chandra atas perintah Antasari."
"Nah itu."
"Bukan Pak, dia memerintahkan nyerahken ke Chandra yang Bapak juga tahu kan karena kalo ga ada yang memerintah Chandra Pak, enggak nyambung uang itu Iho."
"Memang keseluruhan tetap keterangan itu, kalau Edi nggak ngaku ya biarin, yang penting Ari sama Anggodo kan cerita itu."
"Kan saksinya kurang satu."
"Saksinya akan sudah 2, Ari sama Anggodo."
"Saya bukan saksi, saya kan penyandang dana kan."
"Kenapa dana itu dikeluarkan karena saya disuruh si Edi kan, sama saja kan, ha-ha-ha...."
"Suruh dia ngakulah Pak, kalau temanan kayak gini, ya percuma punya teman."
Kompas

Kamis, 22 Oktober 2009

Turnamen Tenis Bukit Asam Open 2009

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/para-unggulan-melaju/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=10&tx_ttnews[days]=22&cHash=8c617853e4


Para Unggulan Melaju

Palembang - Para petenis unggulan terus melaju di babak penyisihan lanjutan Turnamen Tenis Bukit Asam Open 2009 yang memperebutkan piala bergilir Guber­nur Sumsel Alex Noerdin di Lapangan Tenis PT Pusri, Rabu (21/10).

Para petenis tersebut, di antaranya Christoper Rungkat (DKI), Sunu Wahyu (Jateng), Nesa Artha (DKI), Ayu Fani Damayanti (DKI), Beatrice Gumulya (Kaltim), dan Jessie Rompis (Jatim). Mereka me­mang tampil dominan dalam event yang diikuti 48 petenis putra dan 18 petenis putri ini.
Christoper, Sunu Wahyu, Nesa Artha, Andery Setywanto (Jatim), dan Aditya Hari Sasongko (DIY) yang menduduki peringkat lima besar Peringkat Nasional Pelti (PNP) untuk kategori petenis tunggal putra dipastikan melaju ke babak 16 besar.
Christoper yang merupakan unggulan pertama sisihkan lawan sedaerahnya, Hemat Bekti 6-1, 6-0, Sunu Wahyu pecundangi Dicki Rosadi (Sumsel) juga dengan skor yang sama. Nessa Artha melaju ke babak berikutnya setelah menundukkan Anan Sisar (Jabar) dan unggulan keempat Andery juga mengalahkan Ucok Junaidi (Sumbar) dengan skor 6-2 dan 6-1.
Begitu juga petenis DKI, Ayu Fani Damayanti, yang melaju ke delapan besar setelah menundukkan Rani Fitria Wardani (DIY) dengan skor 6-0 dan 6-2. Selanjutnya, Ayu akan berhadapan dengan Dede Tari Kusrini (Sumut) yang sebelumnya menang atas petenis Sumbar, Dwi Rahayu, 6-0, 6-2. Mengomentari lawan, Ayu mengaku siapa yang terbaik di lapangan, dia yang akan menang, tak peduli petenis itu masuk unggulan atau tidak.
Sementara itu, dari 20 petenis Sumsel, satu pun tak ada yang lolos ke babak selanjutnya. Pada nomor tunggal misalnya, Heriyanto takluk atas M Faisal (Kaltim) petenis peringkat 13 nasional dengan skor 6-1, 6-1. Dwi Asmara dikalahkan Hendri Susilo (DKI) 6-3, 6-2.
Direktur turnamen Teddy Tanjung mengungkapkan, atlet-atlet unggulan yang juga atlet Pelatnas melaju ke babak perdelapan final dengan mudah. Selanjutnya, mereka akan bertarung sesama petenis unggulan lainnya. (sir)

Jumat, 16 Oktober 2009

BJLS vs Carrefour Berdamai


Gubernur Sumsel H Alex Noerdin memberikan keterangan kepada wartawan tentang hasil mediasi BJLS vs Carrefour di Griya Agung, Jumat (16/10).

BJLS dan Carrefour Akhirnya Berdamai


Palembang:

Perseteruan antara manajemen Carrefour dan pengelola Palembang Square (PS), PT Bayu Jaya Lestari Sukses BJLS) berakhir damai. Dalam pertemuan yang dimediasi Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, masing-masing pihak sepakat berdamai.
Berbeda dengan mediasi kelima kalinya oleh pihak Pemkot Palembang yang tak menghasilkan kesepakatan, dalam pertemuan di Griya Agung Jumat (16/10) dicapai tiga poin kesepakatan.


Perwailan dari Carrefour, diantaranya, Presdir Carrefour Indonesia Shafie Shamsuddin saat mediasi.

Dari BJLS tampak hadir antara lain Presdir BJLS Hasudungan Sinaga, Estate Manajer Gufron, Kuasa hokum Hari Yusuf Amir dan Suharyono, juga PR BJLS Liza Sako. Sementara dari pihak Carrefour tampak hadir antara lain, Presdir Carrefour Indonesia Shafie Shamsuddin, Coorporate Affair Director Irawan Kadarman, Operator Regional West Region Famrihadi Winaryo, dan Legal Director Elianti Sastro Satomo.

Masing-masing pihak tak satu pun memberikan keterangan soal hasil mediasi. Mereka sepakat menyerahkan kepada Gubernur Sumsel, Alex Noerdin untuk menjelaskan hasil kesepakatan.



Gubernur Sumsel H Alex Noerdin usai pertemuan mengemukakan, ada tiga poin kesepakatan yang dicapai.


Menurut Alex Noerdin, ada tiga poin kesepakatan dalam mediasi tersebut. “Pertama, Carrefour bersedia pindah dari PS Mal secara baik-baik ke lokasi lain. Dalam waktu sembilan bulan paling lama. Selama itu, semua kebutuhan atau hak Carrefour sebagai penyewa tetap dijamin BJLS. Air, listrik, AC dan sebagainya tetap dipenuhi. Carrefour tetap punya kewajiban membayar sewa,” jelasnya.

Lalu yang kedua, karena Carrefour merasa dirugikan.. Seharusnya menempati PS sampai 2023, maka dia minta konpensasi kepada BJLS. Berapa besarnya dirundingkan kedua belah pihak. Kalau tidak tercapai kesepakatan, akan diselesaikan di pengadilan menentukan besarnya ganti rugi.
“Jadi, penyelesaian melalui pengadilan hanya menyangkut besarnya ganti rugi yang harus ditanggung pihak BJLS,” tambah Alex.

Kesepakatan ketiga, Gubernur dalam mediasi ini merupakan arbiter tunggal. “Tidak perlu lagi ke arbitrase. Keputusan ini disepakati bersama dan sudah sepakat,” tambahnya.


Gubernur Sumsel didampingi Asisten II, Edi Hermanto saat mediasi antara BJLS dan Carrefour.

Seperti diberitakan sebelumnya, masing-masing pihak bersikeras pada keinginannya.
Kuasa Hukum PT Carrefour,Bambang Heriyanto misalnya mengakui proses mediasi yang difasilitasi Pemkot Palembang tidak ketemu titik terang. Namun pihaknya juga masih membuka diri untuk melakukan pertemuan dengan manajemen PS tanpa pemerintah daerah.
"Kami tetap akan menempuh jalur hukum (arbitrase) nantinya dan meminta agar tidak ada gangguan moril dari manajemen pengelola, mengingat proses arbitrase tidak memerlukan waktu yang lama, kami juga telah membayar kontrak selama 3 bulan sesuai kontrak sewa,"akunya.
Sementara kuasa hukum BJLS, Suharyono mengakui pembayaran kontrak sewa memang ada, namun menejeman PS menolaknya dengan mengembalikan uang sewa tersebut kembali kepada Carrefour.


Pihak BJLS, antara lain Presdir Hasudungan Sinaga dan Kuasa Hukum Suharyono saat mediasi dengan Carrefour di Griya Agung.



Pihak BJLS, selain melaporkan perusakan oleh karyawan Carrefour pecan lalu, juga menggugat perdata sebesar Rp 100 milyar kepada perusahaan retail milik investor Prancis ini.

Namun dengan kesepakatan yang difasilitasi Gubernur Sumsel, semua persoalan hokum yang berkaitan dengan perseteruan kedua belah pihak sebelumnya dinyatakan batal demi hokum. (sir)


Pusat Perbelanjaan Carrefour di Lantai I dan II, Palembang Square (PS) Palembang. Dalam waktu sembilan bulan mendatang, Carrefour akan pindah lokasi menyusul perseteruannya dengan pengelola gedung, BJLS yang berakhir damai.

Kamis, 15 Oktober 2009

pupuk organik pusri

Kembangkan Pupuk Organik, Pusri Terapkan Pola Franchise
Palembang, Sinar Harapan
Pusri targetkan tahun 2010 produksi pupuk organik sebesar 180.000 ton per tahun dapat terealisasi. Untuk merealisasikan target, perusahaan yang berpusat di Palembang ini menggenjot kembali pengembangan pabrik pupuk organik di sejumlah daerah melalui pola waralaba (franchise).
Direktur Utama PT Pusri, Dadang Heru Kadri mengakui pihak masih jauh tertinggal dengan produsen pupuk lain dalam pengembangan pabrik pupuk organik, seperti Petro rencananya akan membangun pabrik pupuk organik di Sumatra Utara (Sumut), padahal Sumut masih wilayah pemasaran Pusri.
“Lambatnya pengembangan pabrik tersebut, salah satunya Pusri terbentur dengan bahan baku,” jelas Dadang Heru Kodri di sela halal bilhalal di Gedung Serbaguna Pusri, Kamis (15/10).
Selain itu, katanya hal yang terpenting, yakni dibutuhkan tim-tim yang berjiwa wirausaha (enterpreunship) sehingga dapat menarik minat investor dalam pengembangan pabrik organik.
“Makanya saya ingin restrukturisasi, sehingga pengembangan dapat berjalan lancer. Tetapi program ini juga masih terkendala, salah satunya masalah pajak. Unit usaha disini yang harus menanggungnya, makanya saya tidak mau,” tuturnya.
Dadang juga mengungkapkan, sejumlah investor sudah menyatakan minatnya untuk mendirikan pabrik pupuk organik. Bahkan, sejak program itu ditawarkan hingga akhir Desember 2008 sudah ada puluhan investor yang berminat dengan lisensi Pusri.
Dia menambahkan PT Pusri baru memiliki sekitar 4 pabrik pupuk organik dengan kapasitas masing-masing sekitar 3.000 ton per tahun. Seperti di Sragen, Jateng, Cianjur, Jawa Barat dan Lumajang, dan Lumajang Jawa Timur.
Namun sambungnya kapasitas ini masih jauh dari target pemerintah dalam produksi pupuk organik di Indonesia .
Oleh karena itu, paparnya dengan menanamkan minat kewirausahaan tersebut setidaknya dapat memacu pengembangan pabrik pupuk organik baru di sejumlah daerah.
Pusri juga, lanjutnya, tidak akan membatasi jumlah investor yang berniat untuk bergabung menjadi mitra kerja. (sir)

Pembekalan DPRD Menuai Protes

Pembekalan DPRD ke Jatim Menuai Protes

OLEH: MUHAMMAD NASIR

Palembang – Rencana 74 anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) yang akan mengikuti pembekalan teknis di Surabaya selama 3-4 hari, dengan menghabiskan anggaran sedikitnya Rp 296 juta, menuai protes.

Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo, Rabu (14/10), mengakui, rapat pemimpin DPRD Sumsel memutuskan pelaksanaan pembekalan teknis anggota DPRD Sumsel akan dilakukan di Surabaya bekerja sama dengan Universitas Brawijaya (Unibraw), Jawa Timur (Jatim).
Menurut Wasista, Unibraw dipilih karena mereka yang mengajukan plafon anggaran terendah sesuai anggaran yang disiapkan di DPRD Sumsel untuk pembekalan itu. “Plafonnya itu Rp 4 juta per anggota Dewan,” kata Wasista.
Mengenai pemilihan tempat di Surabaya dan bukannya perguruan tinggi lain di Sumsel, seperti Universitas Sriwijaya (Unsri), Wasista menjelaskan, semua itu ditentukan berdasarkan penawaran yang masuk. “Yang termahal itu UI (Universitas Indonesia) dan Yogyakarta (Universitas Gadjah Mada), Brawijaya masih masuk plafon. Setelah kami lihat, Brawijaya sepertinya memang pantas dipilih,” jelas Wasista.
Dari Unsri akan diminta satu atau dua pengajar untuk ikut memberikan materi pembekalan di sana. Sebelumnya, Sekretaris DPRD Sumsel Sofyan Machmud mengatakan, pihaknya menjadwalkan pembekalan teknis bagi 74 anggota DPRD Sumsel periode 2009–2014 ini pada 20–24 Oktober. Namun, jadwal ini akan molor, mengingat tertundanya surat keputusan (SK) Mendagri yang menetapkan jabatan pemimpin DPRD Sumsel.

Menolak
Anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Sumsel, M Yansuri, terang-terangan menolak pelaksanaan pembekalan yang diperkirakan menelan dana hingga ratusan juta rupiah tersebut.
Mantan Ketua DPRD Kota Palembang, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Palembang ini, menyatakan tidak sepakat dengan pemilih­an tempat pelaksanaan pembekalan tersebut. Menurut Yansuri, saat ini di Kota Palembang (khususnya) maupun Sumsel (pada umumnya) sudah lebih dari layak untuk menjadi tempat penyelenggaraan pembekalan bagi anggota DPRD Sumsel yang baru tersebut.
Soal penolakan ini, secara pribadi dia akan menyampaikan keberatannya itu ke fraksinya dan memilih untuk tidak ikut dalam pembekalan. Di sejumlah perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang ada di Palembang saja, menurut Yansuri, telah memiliki lebih dari cukup tenaga pengajar yang berkompeten untuk memberikan makalah bagi pembekalan anggota dewan.
Hal berbeda dikemukakan anggota dewan dari Partai Demokrat, Bihaqi Sofyan. Menurutnya, sebagai anggota dia menurut saja apa yang diputuskan. Soal tempat di mana pun sama saja. “Yang jelas, memang materi pembekalan itu merupakan hal yang sangat penting bagi anggota dewan untuk memulai masuk ke tugasnya sebagai wakil rakyat. Seperti ke­pemim­pinan, protokoler dewan, kedudukan dewan, dan materi lainnya,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Sumsel ini.n

Sinar Harapan, Kamis 15 Oktober 2009

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/pembekalan-dprd-ke-jatim-menuai-protes/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=10&tx_ttnews[days]=15&cHash=2fe5d3dc91

Gudang Amunisi Brimob Sumsel Meledak

Gudang Mesiu Brimob Meledak

Palembang - Gudang penyimpanan barang bukti Satuan Brimobda Sumsel, Kamis (15/10) sekitar pukul 04.45 WIB, meledak.

Tak ada korban jiwa, namun bangunan tersebut bagian atasnya hancur.
Menurut informasi, ledakan itu bukan amunisi melainkan karena konsleting listrik. Ha¬nya saja, pihak Polda Sumsel belum memberikan informasi.

Markas Brimob yang terletak di Bukit Besar Palembang, berseberangan dengan SMAN 1 Palembang dan Kampus Program Pascasarjana Unsri, tertutup bagi wartawan.

Beberapa wartawan, seperti dari Antara, Kompas, serta wartawan media elektronik harus balik kanan karena begitu masuk, langsung distop petugas piket. “Maaf Pak, kami menghargai Anda. Tolong hargai kami juga, tidak diperkenankan masuk dan meliput. Silakan hubungi Kabid Humas,” ujar petugas piket tak bersahabat kepada Sinar Harapan. Hal yang sama juga disampaikan kepada wartawan yang bermaksud mencari informasi di tempat tersebut.

Begitupun Kapolda Sumsel, Irjen Sisno W, tak memberikan keterangan usai meninjau lokasi terjadinya ledakan.

Menurut seorang saksi mata, Opi (20), dia mendengar ledakan, lalu terlihat cahaya api sekitar 10 meter. Kemudian, tercium bau mesiu. Saat itu, Opik berada sekitar 300 meter dari lokasi. “Dia lalu mendekat dan dalam jarak 100 meter bau mesiu semakin menyengat,” ujarnya.
Wadansat Kompol Made seusai sertijab Danlanud menyatakan bahwa yang terbakar itu Kantor Gegana, bukan gudang amunisi. Namun untuk lebih jelasnya, dia mempersilakan menghubung Kabid Humas.
Kabid Humas Kombes Abdul Gofur menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Yang meledak itu gudang penyimpanan barang bukti. Ledakan berasal dari geranat. Diperkirakan terjadi korsleting lalu bangunan terbakar. Karena udara panas, granat kemudian meledak.
Dua kendaraan taktis (rantis) berhasil diselamatkan. Sementara itu, polisi masih menyelidiki penyebab dan asal api. Diduga berasal dari korsleting. (sir)

sinar harapan, Kamis 15 Oktober 2009
http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/gudang-mesiu-brimob-meledak/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=10&tx_ttnews[days]=15&cHash=5be087b7a5

Kamis, 01 Oktober 2009

Kebakaran Sungki Palembang




http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/700-jiwa-kehilangan-tempat-tinggal/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=10&tx_ttnews[days]=1&cHash=bb83d92b9b

Sinar Harapan, Nusantara, Kamis (1/10)


*140 Rumah Ludes Terbakar

700 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Palembang - Sedikitnya 140 rumah di Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, Palembang, Rabu (30/9) malam ludes dilalap si Jago Merah.

Sekitar 700 orang kehilangan tempat tinggal.
Api pertama kali diketahui Rivai (50), warga setempat saat sedang bersiap-siap ke masjid untuk salat. Melihat api yang berkobar besar, dia langsung menyuruh keluarganya keluar rumah dan segera mengangkut seluruh harta benda yang dapat diselamatkan.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran yang melanda lima gang tersebut. Dari pantauan di lapangan hingga pukul 20.00 WIB Rabu malam, api masih menyala. Suasana gelap menyelimuti tempat itu, karena listrik dipadamkan.
Puluhan korban kebakar­an terpaksa mengungsi di Masjid Nurul Hidayah, tidak jauh dari lokasi. Beberapa warga lainnya mengungsi ke rumah keluarga mereka yang terdekat.
Kebakaran yang melanda Kawasan RT 30 dan RT 58 Kertapati tersebut membuat warga sekitar panik. Diper­kira­kan, api mulai menjalar dan membakar rumah warga sekitar pukul 17.30 WIB.







Awalnya, api mulai berkobar dan membesar di tengah kawasan padat penduduk tersebut, dan dalam waktu setengah jam api langsung melalap puluhan rumah.
Suasana gelap serta angin yang bertiup kencang mem­buat api dengan cepat menjalar. Api diperkirakan mun­cul pertama kali dari rumah warga di Gang Bersama. Karena perumahan warga banyak terbuat dari kayu, api pun cepat membesar dan membakar rumah lainnya.

href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjshpnarkY_sstHPiPiHRkh3hbEEr2rXkwPXqb-YCysd1k1naqgbkrQtfQ6rYxFu-ZGAN_wfTMHhOr4NZyRFwBPbPt2W-9Z2QbYI8iBdkwPoSYUbC2NW0UueiluUVFAvkTdF6xk1PqlA/s1600-h/DSC_0242.JPG">



Setengah jam setelah diketahui kebakaran, mobil pemadam kebakaran dari Dinas Kebakaran Kota Palembang Posko SU I, tiba di lokasi. Karena kondisi lorong yang sempit, menyulitkan petugas pemadam kebakaran untuk mencapai lokasi. Karena kebakaran tersebut cukup besar, akhirnya sebanyak 25 unit mobil pemadam kebakar­an dari Dinas PBK Kota Palembang pun didatangkan.
Api berhasil dijinakkan sekitar pukul 20.00 WIB. Meski masih membakar sisa puing rumah, para petugas pemadam kebakaran belum juga meninggalkan tempat tersebut. Mereka berjaga-jaga mengantisipasi munculnya sumber api yang dapat membakar perumahan lainnya.
Kapolsekta Kertapati Palembang AKP Ishak Gani mengatakan, hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Namun, dugaan sementara, penyebab api bermula dari kompor milik warga yang berada di RT 30 meledak. (muhammad nasir)